14/11/18

Ngaji Bareng Gus Hilmy di Masjid Prayan Raya: Nabi Saw. Betapa Sangat Mencintai Istri

Gus Hilmy ngaji di Masjid Prayan Raya.
Pengajian Ahad Pagi (11/11), di Masjid Prayan Raya, dimulai tepat jam 06.00 pagi. Gus Hilmy yang akan mengisi pengajian sudah hadir di masjid yang berada di wilayah Condong Catur, Depok, Sleman, ini.

Pengajian diawali dengan pembacaan asmaul husna dan tahlil yang dipimpin oleh Bpk. Nur Mukhlis, Ketua Takmir Masjid Prayan Raya. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Forum Lintas Masjid yang disampaikan oleh Ust. Paijo, S.Ag. Selanjutnya, pembawa acara mempersilakan kepada Gus Hilmy untuk menyampaikan mauizhah hasanah.

Pada kesempatan kali ini, Gus Hilmy menyampaikan tentang bulan maulid dan bagaimana Nabi Muhammad Saw. sangat mencintai istrinya, Siti Khadijah. Di antara ringkasannya adalah sebagai berikut.

Pertama, bulan maulid biasanya diperingati pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal, tepat pada hari kelahiran Baginda Nabi Saw. Ada orang yang memperingatinya dengan cara mengadakan maulid. Ada sebuah syair yang menyatakan, “Wa lau anna 'amilnaa kulla yaumin # li ahmad maulidan qad kaana waajib.” [Sekiranya kita beramal setiap hari, maka mengadakan maulid Nabi itu adalah wajib]. Hal ini tentu saja karena saking gandrungnya si penulis syair tersebut kepada Nabi Muhammad Saw.

Kedua, dalam bulan maulid ini, marilah kita mempelajari sirah Nabi, sirah sahabat-sahabat, sirah keluarga Nabi, dll. Hal ini akan menjadi pencerah bagi kita.

Ketiga, Nabi Muhammad Saw. adalah uswatun hasanah (teladan yang baik), laqad kaana lakum fi rasulillah uswatun hasanah. Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.

Jamaah ibu-ibu.
Jamaah bapak-bapak.

Keempat, bagaimana Rasulullah Saw. memandang istri tercinta, Siti Khadijah. Nabi saat menikah dengan Siti Khadijah beliau berusia 25 tahun, sedang Siti Khadijah berusia 40 tahun. Siti Khadijah adalah seorang janda kaya raya, sedang Nabi saat itu kegiatannya adalah menggembala kambing. Meski demikian, ada keistimewaan yang ada pada beliau dan masyhur dalam masyarakat, yakni beliau Saw. bergelar al-Amin.

Pada saat berusia 40 tahun, Nabi mendapat wahyu di Gua Hira bertemu dengan Malaikat Jibril a.s. Nabi pulang ketakutan dihibur oleh Siti Khadijah. Betapa Khadijah mampu menenangkan beliau, menghibur dan menguatkan, bahkan menjadi orang yang pertama memeluk Islam.

Rasulullah Saw. selama bersama Siti Khadijah tidak wayuh (poligami). Ini menjadi hujjah bahwa beliau menikah bukan karena dorongan seks semata. Itulah kenapa ketika Siti Khadijah meninggal dunia, Nabi Saw. sangat sedih, dalam sejarah terkenal disebut sebagai 'ammul huzni, tahun kesedihan. Rasulullah pun selama tiga tahun semenjak wafatnya Siti Khadijah tidak menikah lagi.

Ketika fathu Makkah, di mana kaum Muslim mampu menaklukkan Makkah, saat itu para sahabat bersukaria. Berbeda dengan Nabi Saw. yang saat itu menyepi pergi ke ma'la untuk menziarahi istrinya. Sungguh, cinta yang luar biasa Baginda tunjukkan kepada istrinya, Siti Khadijah.

Setelah menikah lagi, Siti Aisyah pernah cemburu karena Nabi Saw. seakan tak berkurang cintanya kepada Siti Khadijah. Nabi Saw. menjawab, keistimewaan Siti Khadijah itu (1) ia beriman kepadaku, ketika orang-orang kafir meragukannya; (2) Siti Khadijah percaya padaku ketika orang-orang mendustakanku; (3) mau memberikan hartanya untuk perjuanganku, ketika orang-orang menahan untuk membantu; (4) darinya Allah memberikan keturunan kepadaku dan tidak memberikan dari istri yang lainnya.

Nabi Saw. memberikan gelar kepada Siti Khadijah, sang istri tercinta dengan sebutan at-Thahirah, wanita yang suci, atau resikan.

Dari kiri: Ust. Paijo, Kyai Alwi Fuadi, Kyai Nur Mukhlis, Gus Hilmy,
KH. Muhyi Darmaji, Ust. Qosim, KH. Sugiono, Kyai Mu'alim,
Ust. Muhyani Tamyiz, Bpk. Shodiq.

Apa yang disampaikan oleh Gus Hilmy ini tentu penting diambil pelajaran oleh kita yang telah berstatus sebagai suami agar semakin mencintai istri tercinta. Ini merupakan fondasi yang penting dalam membangun keluarga bahagia.

Tepat pukul 07.05, Gus Hilmy mengakhiri tausiyahnya dengan doa dan dilanjutkan dengan sarapan pagi, ramah tamah, dan foto bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar