02/11/18

Doa dan Dukungan Masyarakat dan Kyai kepada Gus Hilmy

Gus Hilmy dan para sahabat wilayah Depok, Sleman.
Kamis sore (1/11), saat adzan Maghrib berkumandang dengan merdu di Masjid Al-Huda, Karangnongko, Maguwoharjo, Gus Hilmy sudah hadir. Di masjid inilah Gus Hilmy kemudian ikut shalat berjamaah yang kemudian dilanjutkan wirid dan tahlil (kebetulan malam Jum'at).

Sowan Mbah Mas’ud

Setelah shalat Maghrib, wirid, dan tahlil, Gus Hilmy dipandu para sahabat team pemenangan wilayah Depok, untuk sowan Mbah Mas'ud Sanggrahan. Ketika Gus Hilmy datang, Mbah 'Ud menangis terharu. Mbah ‘Ud, kyai yang bersahaja yang rumahnya berlantai tanah (tanpa disemen, apalagi dikeramik) berdinding kayu, dan di dinding rumah sederhana tersebut terpasang gambar wajah Almaghfurlah KH. Ali Maksum, hal ini menambah kesyahduan pertemuan menjelang isya’ itu.

Mbah ‘Ud mendoakan Gus Hilmy dan ramah tamah sampai adzan Isya’ berkumandang. Lalu, Gus Hilmy mohon pamit, Mbah ‘Ud pun menangis kembali sambil memeluk dan mendoakan Gus Hilmy tak henti-henti. Tentu saja para sahabat yang ikut dalam rombongan itu pun khusyu’ dalam hening.

Bersama Jamaah di Masjid Hidayatullah

Setelah sowan Mbah ‘Ud, Gus Hilmy menuju Masjid Hidayatullah, Sanggrahan. Sesampai di masjid yang tidak jauh dari Selokan Mataram tersebut, Kyai Roikhan Zainal Arifin bergegas memberi tahu takmir akan kedatangan Gus Hilmy. Imamnya pun memberikan kesempatan kepada Gus Hilmy untuk menjadi imam.

Gus Hilmy di Masjid Hidayatullah, Sanggrahan.

Setelah wirid dan doa selesai, Gus Hilmy diminta untuk memberikan kata sambutan. Gus Hilmy memohon doa restu dan dukungan dari jamaah yang hadir karena memikul amanah dari NU untuk maju dalam pemilihan DPD. Setelah itu, Gus Hilmy mendengarkan laporan dari para sahabat team pemenangan dan menjawab beberapa pertanyaan.

Pondok Pesantren Wahid Hasyim

Ketika waktu menunjukkan pukul 20.15 WIB., rombongan menuju PP. Wahid Hasyim, Gaten. Di sana beliau disambut Kyai Jalal dan Bu Nyai Nelly (masih ada hubungan nasab dengan Gus Hilmy dari Mbah Maksum Lasem), Gus Jazim, dan Gus Nur wahid. Ketika berada di ruang tamu, lalu keluarlah Mbah Nyai Abdul Hadi, selanjutnya ramah tamah dimulai. Dalam pertemuan ini, Mbah Nyai dengan khusyu’ mendoakan Gus Hilmy.

Setelah doa dari Mbah Nyai, Kyai Jalal bercerita bahwa jalinan Krapyak dengan Wahid Hasyim sangat erat. Kyai Jalal mondok di sana dan di pesantren ini pula menemukan jodohnya, yaitu Bu Nyai Nelly. Bahkan, yang melamarkan Kyai Jalal adalah ayahanda Gus Hilmy (alm. KH. Hasbullah).

Gus Hilmy sowan Mbah Nyai Abdul Hadi dan keluarga,
ditemui Kyai Jalal, Gus Jazim, dan Gus Nur Wahid.

Bersama para sahabat Gus Hilmy sowan di Pesantren Wahid Hasyim.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Hilmy menyampaikan betapa pentingnya untuk lebih serius menangani NU. Kita besar, namun jangan sampai rapuh di dalam. Ke depan perlu kita memiliki SD NU, SMP NU, SMA NU, karena itu yang sealur ke perguruan tinggi, semisal UNU, tanpa mengesampingkan peran MTs dan MA.

Pukul 21.30, Gus Hilmy undur diri dari silaturahim yang juga dihadiri tokoh-tokoh masyarakat sekitar dan para alumni sepuh Ponpes Wahid Hasyim.

Pondok Pesantren Sunan Ampel

Dari Gaten, perjalanan bersama team dilanjutkan menuju Ponpes Sunan Ampel. Sesampai di pesantren yang berada di wilayah Maguwoharjo tersebut, kebetulan pengasuhnya KH. Abbas baru saja pulang dari mengisi pengajian. Dalam pertemuan yang penuh dengan keramahan ini akhirnya terjadi dialog yang ternyata hampir 3 tahun Mbah Abbas belajar kepada buyutnya Gus Hilmy, yakni Mbah Maksum Lasem.

Gus Hilmy sowan KH. Abbas Ponpes Sunan Ampel, Maguwoharjo.

KH. Abbas kemudian menanyakan kapan pilihannya dalam kalender hijriah. Selanjutnya, beliau mendoakan Gus Hilmy dengan khusyu' yang diamini semua yang hadir, baik dari team pemenangan PC Sleman maupun MWC Depok. Setelah itu, Gus Hilmy undur diri diantar KH. Abbas sampai Gus Hilmy memasuki mobilnya.

2 komentar:

  1. Tidak salah PWNU menugaskan Gus Hilmy, yang tetap melestarikan tali silaturahmi dengan orang-orang yang pernah berhubungan dengan para pendahulunya, umumbya tali silaturahmi antar kyai-kyai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inggih, Gus Hilmy tiang sae. Semoga banyak kebaikan pada umat dalam penugasan ini. Aamiin...

      Hapus