12/03/19

Ngaji Bareng Gus Hilmy di Masjid Baiturrahman Ngawen: Isra’-Mi’raj dan Hubungan Masjidil Haram – Masjidil Aqsha

Gus Hilmy menyampaikan mauizhah hasanah.
Senin (11/3), ba'da Isya, di halaman Masjid Baiturrahman, Ngawen, Maguwoharjo, Depok, Sleman, diadakan Pengajian Peringatan Isra’-Mi’raj Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul ke-13 KH. Murtadlo Ngawen. Dr. KH. Hilmy Muhammad, MA., atau Gus Hilmy, dimohon berkenan hadir dan mengisi mauizhah hasanah.

Dalam kesempatan ini, Gus Hilmy menyampaikan beberapa hal yang penting, di antaranya sebagai berikut.

Pertama, peristiwa Isra’-Mi’raj tidak mungkin bisa dipahami tanpa dasar keimanan. Apalagi pada waktu itu teknologi belum seperti sekarang. Maka, ketika banyak orang meragukan karena tidak sesuai dengan akal, sahabat Nabi yakni Abu Bakar r.a. menyatakan bahwa apa saja yang berasal dari Nabi Muhammad, saya percaya. Sehingga, Abu Bakar mendapatkan julukan ash-Shidiq.

Itulah kenapa surat al-Isra’ diawali dengan tasbih. Hal ini menunjukkan bahwa Isra’-Mi’raj adalah peristiwa besar yang hanya dapat dipahami dengan keimanan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Dan, di awal surat al-Isra’, Nabi Muhammad SAW disebut sebagai abdi. Bahwa Kanjeng Nabi hanya seorang hamba, meski mempunyai banyak kelebihan. Seorang hamba yang diperjalankan oleh Allah SWT.

Sebelum mengisi pengajian; Pak Haji Fauzi, Gus Hilmy, Gus Alwi, dan Gus Tofa.
Pak Haji Ponijo, memberikan sambutan selaku Ketua Takmir Masjid Baiturrahman.
Pak Haji Fauzi, memberikan sambutan atas nama Pemerintah Desa Maguwoharjo.
KH. Ihsanudin Barmawi, memimpin tahlil dan doa.
Jamaah Hadroh Ibu-Ibu Miftahul Jannah, Ngawen, tampil sangat bagus.

Kedua, peristiwa Isra’-Mi’raj menunjukkan bahwa ada hubungan antara Masjidil Haram di Makkah dengan Masjidil Aqsha di Palestina. Hal ini menunjukkan pula bahwa ada hubungan Nabi Muhammad SAW dengan nabi-nabi sebelumnya. Bahwa Islam bukanlah agama yang hanya untuk Nabi Muhammad SAW, akan tetapi nabi-nabi sebelumnya, dari Nabi Adam a.s. sampai Nabi Isa a.s. juga Islam. Pada Nabi Muhammad SAW, Islam disempurnakan.

Itulah kenapa nama agama Islam, tidak disandarkan kepada orang tertentu. Nama Islam langsung dari Allah SWT. Sebuah agama yang mempunyai karakter wad’un ilahiyun, Islam itu ciptaan Gusti Allah; semua syariat Islam dari Allah SWT. Sehingga, semua ibadah di dalam Islam tujuannya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Dan, karena Allah Ta’ala yang menciptakan manusia, maka karakter Islam juga sesuai fitrah. Artinya, semua syariat Islam pas atau cocok dengan manusia. Misalnya, syariat puasa, dari sahur hingga berbuka itu sudah cocok dengan kemampuan manusia; syariat menikah laki-laki dengan perempuan, ini juga pas dengan fitrah manusia.

Jamaah dengan khidmat mendengarkan tausiah dari Gus Hilmy.
Gus Hilmy menyampaikan pengajian dengan prima.
Sebagian jamaah yang duduk di serambi masjid.
Putra-putra Almaghfurlah KH. Murtadlo dan jamaah berfoto bersama Gus Hilmy.
Mas Muhaimin, Gus Hilmy, dan Mas Tofa.
Jamaah Hadroh Ibu-Ibu Miftahul Jannah berfoto bersama Gus Hilmy dan Pak Haji Ponijo.

Haul Ke-13 KH. Murtadlo Ngawen

Gus Hilmy juga menyampaikan bahwa majelis haul sangat bermanfaat bagi kita semua. Yakni, pertama, dengan adanya majelis haul bisa mengingatkan kita semua akan mati.

Kedua, dalam majelis haul kita juga dapat kembali mengingat kebaikan-kebaikan orang shalih yang dihauli untuk selanjutnya kita meneladi beliau. Dan, ketiga, dengan adanya majelis haul agar kita yang memperingati dapat berkah dari kebaikan orang yang dihauli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar